Mengenal Compressor


Tidak seperti eq, reverb, delay atau chorus yang jika kita setting sedikit saja maka efeknya bisa terdengar dengan jelas, sedangkan pada compressor tidak, kecuali jika kita setting dengan ekstrim, tapi dengan begitu bisa-bisa malah membuat audionya jadi “cacat”. Mungkin karena itulah banyak dari kita yang tidak begitu memahami compressor. Disini saya akan mencoba menjelaskan apa yang ketahui ttg compressor.

Fungsi utama dari compressor adalah membuat sinyal audio jadi lebih stabil, atau dengan kata lain, menaikan sinyal yang terlalu kecil dan menurunkan sinyal yang terlalu besar, sehingga sinyal audio memiliki “dynamic range” yang lebih baik. Ada dua keuntungan yang bisa kita dapat kalo sinyalnya stabil.

Keuntungan yang pertama , kita bisa mendapatkan hasil yang lebih jernih saat proses tracking, karena dengan compressor kita bisa menaikan gain yang cukup besar (bisa kita lihat pada headroom), tanpa takut peak (lampu headroom berwarna merah). Pada media digital, kita harus menghindari peak, karena itu akan menyebabkan distorsi/click/crack. Kesimpulannya, gain yang baik adalah gain terbesar tapi tidak sampai peak, nah.. untuk menghindari peak itulah maka kita gunakan compressor saat merekam. Dengan begitu maka kita bisa mendapatkan apa yang disebut dengan “signal-to-noise ratio” yang baik.

Keuntungan yang kedua, sinyal audio yang kita beri compressor diharapkan bisa lebih terdengar diantara track-track lainnya di dalam mixingan anda, karena sinyalnya gak timbul-tenggelam.

Selain itu?…, ada fungsi lainnya, kadang compressor digunakan juga untuk menambah sustain pada cymbal, gitar atau bass. Misalnya kalo saya menambahkan compressor pada track bass dengan settingan release time yang cukup panjang, lalu menggeser slider threshold sampai mendapatkan gain reduction katakanlah 6dB (cukup ekstrim), maka saya akan mendapat sustain yang lebih panjang. Koq bisa?, saya coba jelasin gimana sebenernya cara si compressor ini bekerja.

Ada 4 fitur utama pada compressor yaitu : threshold, ratio, attack dan release.

Threshold : Untuk menentukan kapan si compressor mulai bekerja. Misalnya begini, saya setting threshold pada angka -16dB, maka jika ada sinyal yang besarnya melewati -16dB (-12dB misalnya), maka compressor akan mulai bekerja, kalo di bawah -16dB maka compressor tidak bekerja. Dengan kata lain mungkin begini, “threshold adalah fitur pada compressor untuk membuat batasannya” :roll: . Selama sinyal berada di bawah garis threshold maka tombol attack, release, ratio atau knee tidak akan membuat perubahan apa-apa walaupun saya setting dengan sangat ekstrim karena si compressor memang tidak bekerja. Untuk melihat berapa banyak sinyal yang di kompres, kita bisa melihatnya pada gain reduction.

Ratio : Untuk menentukan seberapa banyak sinyal yang akan diturunkan oleh compressor ketika dia melewati garis threshold. Misalnya saya setting ratio 4:1, artinya kalo ada sinyal yang melewati garis threshold sebanyak 4dB maka sinyal itu hanya akan menjadi 1dB saja diatas threshold. Contoh: saya setting threshold -16dB dengan ratio 4:1, lalu ada sinyal yang besarnya -12dB, maka sinyal itu akan menjadi -15dB.

Attack : Untuk menentukan seberapa cepat si compressor ini bereaksi ketika ada sinyal yang melewati garis threshold.

Release : Setelah berapa lamakah compressor ini baru akan melepaskan reaksinya, kita bisa mengaturnya melalui tombol release.

Kira-kira seperti itulah cara compressor bekerja, dia layaknya asisten pribadi kita yang baik hati, yang akan menurunkan sinyal-sinyal yang terlalu besar agar tetap stabil, sesuai dengan perintah yang kita berikan padanya melalui threshold, ratio, attack dan release, tanpa minta gaji pula… :grin: .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

3 Response to "Mengenal Compressor"

  1. Ayu Ukirni Says:
    22 Desember 2016 pukul 19.30

    Mantap gan, tks a lot penjelasannya, mak lum gan saya pemula banget nih.

  2. Unknown Says:
    19 Juli 2018 pukul 06.44

    Terima kasih bagus banget ilmu nya manfaat,untuk yg haus dunia sound system Good...

  3. Diat Says:
    13 Mei 2019 pukul 18.02

    Terimakasih.. Keren nih, sering kebingungan menggunakan efek compresor karena memang pas putar putar knob ga ada merasa ada perubahan pada suara bass dan sering bingung kenapa malah makin noise,

Posting Komentar